Suarapembaharu.com, Manado – Forum Masyarakat Sulut Cinta Polri (Formasi) Provinsi Sulawesi Utara, menyambangi Polda Sulut, Jumat (29/9/2023).
Mereka diterima Irwasda, Dirintelkam, Kabib Humas, Dirkimum dan Dirpropam Polda Sulut.
Kedatangan mereka untuk menyerahkan pernyataan sikap dalam menanggapi sejumlah kontroversi di tubuh Polri, baik di level nasional maupun lokal.
“Kami datang kesini untuk menyerahkan pernyataan sikap yang membutuhkan perhatian serius oleh Kapolri dan Kapolda, khususnya pada kasus Karo Ops Polda Sulut,” kata Faisal Salim, Koordinator Formasi Sulut.
Tuntutan pertama kami adalah kata Faisal, meminta Kapolri untuk bersikap tegas dalam menindak anggota Polri yang terbukti melanggar hukum, terutama dalam tindakan kekerasan dan penyalahgunaan wewenang terhadap masyarakat maupun sesama anggota Polri.
Mereka juga mengecam tindakan Karo Ops Polda Sulut yang diduga terlibat dalam kekerasan dan kesewenang-wenangan terhadap anggota intelkam Polresta Manado.
Selanjutnya dalam pernyataan sikap tersebut, Formasi Sulut mendesak seluruh pimpinan institusi kepolisian di seluruh wilayah NKRI untuk berkomitmen menjaga integritas Polri di mata masyarakat.
Formasi Sulut juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih humanis, edukatif, dan religius dalam menyelesaikan masalah di masyarakat sipil.
“Selain itu, kami juga menuntut transparansi dalam penanganan kasus penganiayaan terhadap Aiptu Jufri Suhani yang diduga dilakukan oleh Karo Ops Polda Sulut, Kombes Pol Wawan Wirawan. Serta meminta Kombes Wawan Wirawan dinonaktifkan dari jabatannya agar tidak ada intervensi dalam penegakan hukum,” kata Faisal Salim sebagaimana yang tertera dalam pernyataan sikap Formasi Sulut.
Kepada media ini, Faisal Salim mengatakan, Formasi Sulut memberi tenggat waktu 2×24 jam bagi pihak berwenang untuk merespons tuntutan mereka.
“Jika tidak direspon, kami akan turun ke jalan untuk demo besar-besar di Polda Polda Sulut,” pungkasnya.(sir)