
Sangihe, Suarapembaharu.com — Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, melauncing sensus penduduk tahun 2020, yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam kegiatan Rapat Koordinasi dan Sensus Penduduk tahun 2020,di ruang serbaguna pendoporumah jabatan Bupati,selasa (18/02/2020)
Kepala BPS Sangihe Hendra Tumbaleka dalam laporanya menyampaikan, terkait pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020, berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik dan berdasarkan rekomendasi PBB.
“Dimana, setiap negara harus menyelenggarakan sensus penduduk minimal 10 tahun sekali. Sensus penduduk pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1961, sehingga untuk sensus penduduk pada tahun 2020 merupakan sensus penduduk yang ke 7,” kata Tumbaleka.
Dia menjelaskan, pada tahun 2019 telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39, tentang satu data Indonesia dan Perpres Nomor 62 tentang strategi nasional percepatan aplikasi kependudukan untuk pengembangan hanya statistik hayati.
“Bertujuan untuk melaksanakan percepatan pendaftaran penduduk pencatatan sipil dan pengembangan statistik hayati yang terus-menerus secara universal. Selain itu juga bertujuan untuk mewujudkan kepemilikan dokumen kependudukan yang lengkap dan terkeni bagi semua penduduk, maupun warga negara Indonesia di luar negeri,” jelas Tumbaleka.
Sdangkan pada tahun 2020 ini kata dia, ada 54 negara yang akan melakukan sensus penduduk di antaranya Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand, implementasi pertama akan menjadi landasan hukum bagi BPS untuk melaksanakan sensus penduduk pada tahun 2020 yang akan dilaksanakan secara terintegrasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
“Dengan mengacu pada Perpres tersebut, tema yang diusung dalam pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 ini, adalah mencatat Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia untuk Indonesia maju,” bebernya.
Sementara itu Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME dalam sambutanya mengatakan, kegiatan pelaunchingan sensus penduduk ini menjadi sebuah agenda penting karena ini adalah program dunia didalamnya Indonesia.
“Kepentingan bangsa dan negara terkait dengan pencatatan kedepan. Program ini 10 tahun sekali dilaksanakan dan saya berharap semua masyarakat dapat memberikan data secara real dan maksimalm untuk mensukseskan sensus penduduk tahun 2020,” ungkap Gaghana.
Tentunya dari agenda ini dijelaskan Bupati, akan mendapatkan sebuah angka yang real terkait dengan jumlah penduduk, terkait dengan perumahan, terkait dengan kebutuhan pangan, terkait dengan distribusi masyarakat keluar-masuk yang ada di daerah ini. Untuk dapat mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan bagi daerah, bagi bangsa dan negara.
“Dengan waktu yang sudah ditetapkan. Saya berharap ini juga dapat dicapai oleh teman-teman statistik yang sudah punya tim, sehingga dapat bekerja sama dengan seluruh stackholder yang ada,” katanya.
Bupati menitipkan kepada Kepala BPS Sangihe mungkin lebih sangat efektif kalau kerja sama ini lewat gereja dan masjid. Supaya ada dorongan, himbauan, bahkan partisipasi langsung dari toko-toko agama agar supaya sasarannya sangat jelas dan maksimal yang bisa dicapai.
“Saya kira ini sangat efektif kalau menggunakan dua lembaga ini yang dapat membantu secara formal maupun informal, dalam kerangka untuk kecepatan terhadap terobosan yang akan kita hadapi bersama,” imbuh Gaghana.
Mudah-mudahan tambah Gaghana, dengan waktu ini baik sesi pertama maupun kedua bisa dapat tercapai dengan secepat mungkin untuk hajatan di 145 Desa 22 Kelurahan, untuk boleh bersinergi langsung dengan seluruh elemen masyarakat.
“Pemerintah Daerah membuka ruang seluas-luasnya melalui jajaran pemerintah yakni asisten 1 untuk dapat diteruskan ke seluruh kapitalaung, Lurah dan Camat untuk memfasilitasi petugas dari pendataan sensus, agar difasilitasi dan dapat diberikan ruang untuk melakukan koordinasi, komunikasi bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.(enal)