Bitung – Masyarakat diminta waspadai dana kelurahan menjelang suksesi Pilkada 2020 di Kota Bitung. Dana kelurahan dinilai cukup signifikan untuk memobilisasi dukungan saat kontestasi politik lokal berlangsung.
Anggota DPRD Kota Bitung, Habriyanto Achmad mengaku, telah mengendus adanya aroma praktik yang tidak sehat terkait penggunaan dana kelurahan di kota ‘Cakalang’ yang bakal dipergunakan untuk memenangkan salah satu kontestan tertentu.
Menurut anggota komisi I itu, dirinya telah menerima laporan terkait akan dipergunakannya dana tersebut untuk menyokong satu kekuatan yang di back up oleh oknum penguasa. Modusnya, Lurah dan Camat diberikan tugas untuk mengangkat tim-tim sukses sebagai Kelompok Masyarakat (Pokmas) di kelurahan.
“Nanti, Lurah dan Camat akan digerakkan untuk memenangakan satu pasangan tertentu. Sekali lagi, hati-hati dengan dana kelurahan itu. Saya akan awasi pencairannya karena modusnya sudah saya tahu cara mempermainkannya,” ujar Habriyanto, Selasa (04/02/2020).
Ia mengatakan jabatan lurah dan camat merupakan posisi yang sangat strategis. Selain mempunyai wewenang yang besar, mereka umumnya mempunyai kedekatan dengan masyarakat dan merupakan sosok yang berpengaruh serta dipercaya.
“Sehingga, saat suksesi Pilkada biasanya kekuatan aparatur akan dipergunakan,” jelasnya.
Sementara itu, ditempat berbeda salah satu aktivis muda Kota Bitung, Martin Sompotan mengungkapkan, dana Kelurahan di Bitung memang rawan apalagi ini bersamaan dengan Pilwako.
“Kami ingatkan, jangan main-main dengan dana kelurahan itu. Pola lama dengan menakut-nakuti, serta intimidasi pada jajaran itu sudah ditahu oleh siapapun. Jika ada yang menggunakan pola dipakai di Kota Bitung hanya ada satu cara yaitu, Lawan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pentolan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini mengingatkan, kepada lurah dan camat serta perangkat Pemkot lainnya agar bekerja sesuai topoksi masing-masing. Jika sampai ada oknum lurah dan camat yang tidak netral dalam ajang konstestasi pilkada kali ini, masayarakat jangan segan-segan bawa persoalan tersebut pada Pengawas Pemilu.
“Kapan kita akan bisa tinggal landas dan maju jika para ASN dan perangkat pemerintahan di Bitung masih takut tidak bekerja dengan baik gara-gara tidak mengindahkan atasan untuk memenangkan jagoan yang diunggulkannya. Mari kita sama-sama awasi kerja ASN Kota Bitung,” pungkasnya. (Yb)