
Sangihe, Suarapembaharu.com — Dalam rangka pembinaan teritorial terpadu tahun 2020,Kodim 1301/Sangihe menggelar kegiatan Penyuluhan Penangkalan dan Mitigasi paham Radikalisme dan intoleransi kepada Prajurit guna untuk memberikan pemahaman kepada para anggota beserta keluarga,tujuan di laksanakannya sosialisasi ini yaitu agar para perajurit bisa memahami paham radikalisme dan inteloransi, kegiatan ini di laksanakan di aula Makodim 1301/Sangihe,Jumat (17/01/2020).
Pasi Ops Kodim 1301/Sangihe Lettu inf Teni Mara Habel dalam sambutannya mengatakan, “kegiatan ini merupakan tindak lanjut Mobile Training Team (MTT) yang sebelumnya materi tentang intoleransi, Terorisme dan Radikalisme pernah kita dapatkan di kegiatan sebelumnya.Sedangkan untuk aplikasinya sendiri nanti disampaikan di lapangan tentang bagaimana cara untuk mendeteksi timbulnya niat-niat dari kegiatan tersebut serta bagaimana cara penanggulannganya”.
“Sebelum berlanjut ke tahap pencegahan, minimal kita bisa menghilangkan niat dari kegiatan tersebut itu sudah bagus. Menghilangkan niat adalah tugas dan tanggung jawab kita sebagai aparat Komando kewilayahan,”kata pasi Ops.
Di tempat yang sama Serka prasetiyo(Batih Intel Kodim 1301/Sangihe) sebagai nara sumber menyampaikan tentang bagaman ancaman daripada Intoleransi, Radikan dan Terorisme.
“Karena masalah intolerasi, radikalisme dan terorisme saat ini sudah marak terjadi, pemberian penyuluhan ini diharapkan dapat membuat kita untuk lebih tanggap melaksanakan penangkalannya sendiri”,ucap prasetiyo.
“Sebagai aparat pemerintah, seluruh prajurit Kodim 1301/Sangihe harus mampu mengenali bibit-bibit radikalisme itu sensiri. Untuk itu langkah-langkah yang dapat diambil oleh para babinsa di wilayahnya agar dapat mencegah paham radikal berkembang di wilayah binaan masing-masing.
Kita harus lebih aktif dalam menginformasikan kepada warga binaan akan pentingnya ajaran agama untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI, dan bisa membentengi keyakinan diri kita dengan selalu waspada terhadap provokasi dan hasutan tentang terorisme”,tutup prasetio.(enal)