Bitung – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bitung, Maurits Mantiri tak mampu membendung air matanya saat membuka Rapat Kerja Cabang (Rakercab) DPC PDI Perjuangan, Sabtu (21/12/2019) kemarin.
Maurits mengaku sedih karena ada sejumlah kader dan simpatisan PDI Perjuangan dipecat sebagai Pala, RT dan THL hanya karena dianggap berbeda partai.
“Saya tahu persis di tahun 2015, kader dan simpatisan PDI Perjuangan “berdarah-darah” memenangkan pasangan MaMa tapi malah dibalas dengan pemecatan,” katanya dengan suara bergetar sambil menyeka air mata dihadapan ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan.
Dirinya meminta kader dan simpatisan DPC PDI Perjuangan tetap bersabar serta solid dalam menghadapi Pilwalkot 2020.
“Tetap berpolitik dengan santun dan terus rapatkan barisan jelang Pilwalkot 2020 agar tidak ada lagi tindakan pemecatan hanya karena berbeda warna partai,” ungkap Maurits.
Sementara itu, Rankercab yang digelar di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Bitung di Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari menurut Sekretaris DPC, Aldo Nova Ratungalo membahas beberapa hal penting terkait Pilwalkot 2020.
Diantaranya kata Aldo, penegasan ke seluruh pengurus dan kader bahwa Maurits Mantiri satu-satunya calon wali kota dari PDI Perjuangan.
“Jadi tidak ada calon wali kota lain dari PDI Perjuangan selain Maurits Mantiri dan wajib hukumnya bagi kader serta simpatisan untuk mengamankan keputusan itu,” beber Aldo.
Setelah Rankercab kata dia, konsolidasi akan terus dilakukan di seluruh tingkatan partai termasuk dengan relawan untuk memenangkan Pilwalkot 2020.
“Mari bekerja untuk memenangkan Pilwalkot 2020,” pungkasnya.
Hadir dalan Rankercab, seluruh pengurus PDI Perjuangan tingkat PAC dan Ranting, simpatisan serta seluruh fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Bitung.
Selain itu, hadir juga Fabian Kaloh dan Simon Petrus Tuange yang merupakan kader serta bakal calon wakil wali kota mendampingi Maurits Mantiri.
(***/YaserBaginda)