Manado – Keluarga adalah yang utama, namun organisasi ibu-ibu tidak dapat berjalan tanpa dukungan, kemauan dan kebersamaan untuk memajukan organisasi IAD, maka ibu-ibu sangat menentukan majunya satu organisasi di Wilayah Sulut.
Hal itu diungkapkan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Kajati Sulut), Andi Muh Iqbal Arief yang juga selaku Pengawas IAD Wilayah Sulut, saat membuka kegiatan Pertemuan Konsultasi (PK) Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Sulawesi Utara dan IAD Daerah se-Sulut yang digelar di Hotel Four Point Manad, Rabu (18/12/2019).
Dalam sambutannya, Kajati Sulut juga menyampaikan saat ini banyak paham radikalisme. Untuk itu dirinya meminta kepada ibu-ibu agar dapat menjaga keluarga, terutama anak-anak dan remaja karena akan menjurus ke radikalisme seperti di sekolah-sekolah dan kampus-kampus yang perlu diawasi.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan acara sosialisasi hasil rapat Nasional pengurus IAD se-Indonesia Tahun 2019 yang dibawakan oleh Ny. Yoan Stanley Bukara selaku sekretaris dan Ny. Santi Muh Ilham selaku bendahara.
Kemudian dilanjutkan penyampaian oleh ibu-ibu Ketua daerah dan ibu-ibu asisten wilayah tentang laporan pelaksanaan program kerja periode bulan Januari s/d Desember 2019. Dan terakhir sosialisasi Dampak Pemakaian Gadget untuk ibu-ibu Milenial yang dibawakan oleh Maria Kereh.
Kegiatan tersebut tueut dihadiri para asisten, para Kajari se-Sulut selaku Pengawas IAD Daerah, Kabag Tata Usaha, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri se-Sulut, Ketua dan Penggurus IAD Wilayah Sulut, Ketua dan Pengurus IAD Daerah se-Sulut serta anggota IAD Wilayah Sulut dan Daerah yang seluruhnya berjumlah 107 orang.(tsir