Bitung – Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kota Bitung, menggelar dialog publik, di Hotel Sammer, Kamis (19/09/2019).
Kegiatan dengan tema “Dalam Rangka Meminalisir Konflik Sosial di Kota Bitung” ini di buka langsung oleh sesepu Negeri Adat Manembo-nembo, Maurits Mantiri.
Dalam sambutannya, Mantiri menjelaskan, sesama warga yang hidup berdampingan dengan etnis, suku dan budaya lain potensi gesekan tentunya tidak dapat dihindari.
“Terlebih kota Bitung yang merupakan kota pelabuhan yang menjadi pintu masuk masyarakat dari berbagai latar belakang,” jelas Mantiri.
Awalnya, ormas adat didirikan, kata Mantiri, adalah untuk menghimpun tokoh adat yang berperan dalam menjaga kelestarian adat dan budaya. Seiring berjalanya waktu, ormas juga merambah dunia politik dan ranah kehidupan sosial bermasyarakat.
“Konflik yang terjadi di Kota Bitung lebih banyak diakibatkan keselahan persepsi dan kurangnya pemahaman pada kondisi sosial yang berkembang di masyarakat. Sehingga di harapkan peran ormas dapat lebih maksimal dalam menjaga kerukanan warga,” katanya.
Sementara itu, salah satu pemateri yang mewakili Akademisi, Muslih Antameng, melihat konflik yang kerap menjadi acuan dalam penyelesaian salah satu contoh, konflik antara kaum borjuis dan kaum proletar.
“Konflik sendiri terdiri dari tiga macam, konflik kelompok, konflik individu dan konflik politik. Namun tidak semua konflik berkonotasi negatif karena ada konflik yang bertujuan menghasilkan kesepakatan,” ungkap Antameng.
Jika ingin meminalisir konflik, tambah dosen STISIP Merdeka Manado ini, yang harus dilakukan salah satunya adalah menyentuh karakter, menahan emosi serta dahulukan dukungan dari pada kritikan.
“Secara sosiologis menyentuh krakter dengan komunikasi yang baik salah satu cara dalam menghindar dari konflik,” pungkasnya.
Adapun hasil rekomendasi dari pertemuan tersebut sebagai berikut :
- Meningkatkan peran ormas dalam meminimalisir potensi konflik sosial di Kota Bitung.
-
Mendorong Pemkot Bitung lebih intens membangun komunikasi dengan semua elemen yang ada di Kota Bitung.
-
Meminta pihak Kepolisian agar lebih tegas dalam penegakkan hukum terhadap pelaku yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial yang berpotensi mengganggu kedamaian di Kota Bitung.
-
Mendorong media massa agar tetap menyajikan berita yang menyejukkan.
(YaserBaginda)